Hadirnya secebis rasa ingin mendalami ilmu keagamaan itu dari sekeping hati yang telah terhakis daripadanya setitik kegelapan biarpun sebesar zarah, lalu digantikan dengan rasa ingin tahu tentang kehidupan, siapa dirinya, dan siapa TuhanNya. Maka kenapa bertangguh? Kenapa ditimbulkan pelbagai persoalan berkisar keraguan sedangkan ia jelas adalah sesuatu yang baik? Jangan kau cipta alasan! Kerana alasan bisa menutup kembali ruang cahaya itu. Apa engkau tidak takut akan kegelapan?? Kegelapan hati malahan...Percayalah, itu adalah peluang yang Allah cipta untukmu, maka terimalah ia dan berilah peluang kepada dirimu untuk menuju ke ruang cahaya, terus ke jalan bahagia. Jangan berpaling! Sesungguhnya yang menentukan letaknya garisan di antara cahaya dan kegelapan pada hati manusia itu adalah tuan punya hati. Apakah ingin dibiarkan kegelapan bersemadi di hati, atau mahu dibukakan ruang cahaya sehingga hati itu menjadi hati yang bersinar dengan iman dan taqwa kepada Allah…
Diari Intishar, Julai, 11, 2012
********************************************************
Emosi menelusuri
dingin malam yang sepi. Dalam gelap kamar sunyi, kedengaran hanya desiran angin
kipas di siling. Entah kenapa hatinya begitu sedih, sakit. Kesakitan yang
membuatkan air matanya jatuh ke pipi. Jantungnya berdegup kencang dek marah pada
diri sendiri. Tangan digenggam erat, tak ingin terbawa api kemarahan,
tak ingin air mata terus jatuh..ego, pada diri...
Hati terasa
terbeban, entah kenapa..terasa seperti kehilangan sesuatu yang amat bernilai
dalam diri, namun tak dia ketahui. Rasa yang sukar sekali ditafsir, namun
menyeksa pemilik hati.
Bangun dari
pembaringan, duduk di tepi tingkap kamar yang sunyi. Memandang ke langit yang
gelap tanpa sebutir bintang menghiasi. Sudah lama tidak merefleksi diri. Sudah
lama tak menjengah hati sendiri. Apakah kealpaan mulai membelenggu diri??
"Ya Allah, ku
damba petunjukMu, dalam pencarianku.."
Bisiknya dalam
kepekatan malam. Keluhan dilepaskan…
"what've I been
doing all this time??!"
Jerit sang hati, marah..kecewa pada diri..
Terus termenung, melayan emosi, tangisan hati yang hanya didengari diri, dan PenciptaNya...
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih atas pandangan dan kritikan anda. :-)