Pages

11 September 2010

Naratif 8: Takkan Terhenti


Perjalanan kian penuh dgn onak duri. Sang hati mencari di mana silapnya diri. Sendirian,bermuhasabah. Sekian lama mencari solusi,namun sekadar bertemu fantasi. Sekali lagi jiwa itu mengeluh,bukan berniat menyesali takdir,namun terasa letih memikul beban yang sekian lama sepi dari solusi. Cepat2 beristighfar,bimbang syaitan mempengaruhi hati. Sungguh,syaitan itu musuh yang nyata..selamanya.. Bimbang terhenti perjalanan kerana bisikan syaitan durjana. Bibir tidak henti beristighfar,tak ingin hilang identiti diri. Terasa terlalu banyak berfikir,dia bangkit dari pembaringan,diraupnya wajah,lantas dibiar gerimis kembali membasahi pipi.

‘Semua ini tarbiyah dariNya,yakinlah duhai hati,sabarlah..’ 

bisiknya ke dalam diri. Terdengar titisan hujan mulai membasahi bumi,seolah-olah memahami kondisi diri. Dia keluar dari kamarnya,menuju ke pintu utama,melihat limpahan rahmat membasahi bumi. Sang angin bertiup,dingin menyengat tubuh,kedinginan yang menenangkan. Subhanallah,memuji kebesaran Ilahi. Duduk bersama mereka,mata memandang skrin hiburan,namun fikiran melayang entah ke mana. Dalam suasana yang jauh dari fitrah manusia,dia bertanya pada diri,’apakah aku pernah cuba mngubah suasana itu?’,terasa perjuangannya hanya sehadar mimpi,tiada yg berubah,malah terus hanyut dalam fantasi duniawi. Ingin sekali membawa mereka ke dunia realiti,namun sukar sekali. Doa,senjata sang hati, meneman perjuangan yang xkan pernah terhenti.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِلَا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Surah Ar-Rum:30)

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas pandangan dan kritikan anda. :-)